 |
| | Cari bahasan, komentar, dll-nya. | |
|
| | | | ✿ 4.191 online | ✿ |
Masalah yang dikedepankan / Lembaga Usaha dagang/jasa Peternakan (Problem Pertanian Peternakan)
| | "Jadi peternak juga harus pintar kelola strategi. Misalnya, kapan harus beli sapi, tipe sapi apa yang harus dibeli, dan punya jaringan," katanya. Jaringan yang dimaksud adalah terkait jaringan pedagang sapi, jagal, pemasok pakan, dan potential buyer.
Bagi jadi peternak, Anda tak harus adalah lulusan Fakultas Peternakan atau Kesehatan Hewan. Memang, pengetahuan akademis bisa jadi nilai tambah, namun menurut Nanang, berbagai pengetahuan bisa dipelajari dari forum yang hadir di grup WhatsApp atau Facebook. Dengan tergabung dalam forum, jaringan hulu hilir tentang sapi juga lebih lebar.
"Kami di PPSKI menyediakan program pelatihan bagi mengganti peternak tradisional dikeluarkan peternak profesional," kata Nanang.
Yang tegas, bagi mulai beternak sapi, Anda harus punya modal yang lumayan. Sebab harga seekor sapi bisa hingga Rp 20 juta.
Nanang menyebut, jika peternak hanya punya 1 - 5 ekor sapi, itu belum bisa menjamin kebutuhan rumah tangga. Menurut kalkulasi PPSKI, seorang peternak sapi baru bisa menopang kebutuhan ekonomi rumah tangga kecil bila punya sapi setidaknya 20 ekor.
Baca Juga: Prospek Usaha Peternakan Sapi yang Menjanjikan
Dengan hitungan pemeliharaan 4 bulan, panen dimainkan setiap bulan 5 ekor dan sapi dimasukkan kembali 5 ekor. Jadi, setelah melaksanakan bagian menjual maka peternak harus membeli lagi sapi bagi digemukkan sebanyak dengan sapi yang dijual.
Metode ini akan memberikan keuntungan lebih kurang Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta per ekor, atau per keluarga akan memperoleh pendapatan Rp 5 hingga Rp 7,5 juta per bulan.
Hanya saja, keuntungan ini bisa didapat bila peternakannya dikelola dengan benar. Misalnya punya catatan administrasi yang rapi.
Adapun, Nanang berpendapat, berbagai upaya yang bisa dimainkan bagi mendorong peternakan lokal lebih baju adalah melaksanakan transformasi, di mana peternak berubah dari pola pemeliharaan tradisional dikeluarkan profesional.
Menurutnya ketika ini banyak peternak yang tidak menghitung dengan rinci seluruh biaya yang dibawa keluar. Misalnya biaya pakan, tenaga kerja, modal pembelian sapi, biaya susut kandang dan lainnya. Biaya yang tak dihitung tersebut membuat peternak seolah-olah untung, padahal biaya jual tak lebih tinggi dari modal.
Baca Juga: Resep Rendang Sapi Simpel Anti Gagal, Cocok bagi Sajian Lebaran
"Jadi mau tidak mau semua harus hadir intensifikasi, harus dimainkan secara profesional, katanya.
Alif Sugiyanto, peternak sapi dari Jember, Jawa Timur mengakui, bagi dikeluarkan peternak memang butuh modal luhur. Ia harus menyiapkan lahan bagi kandang. Bagi 20 ekor sapi, dibutuhkan ukuran kandang lebih kurang 20 meter x 15 meter.
Supaya sapi nyaman, kandang biasanya dibentuk semi permanen berbahan semen. Bagi membuat kandang saja, butuh dana lebih kurang Rp 100 juta.
"Jika mau usaha penggemukan dan awalnya beli 10 ekor sapi, berarti tinggal kalikan saja harga per ekor lebih kurang Rp 16 juta - Rp 17 juta, ujar Alif.
Supaya lebih praktis, Anda juga mesti membeli gerak cacah rumput di kisaran Rp 2 juta hingga Rp 3 juta bagi menyediakan pakan sapi.
Dengan hitungan ini, faedahnya bagi memelihara 10 ekor sapi dibutuhkan modal lebih kurang Rp 300 juta. "Kalau soal belakang modal memang nggak bisa dihitung pasti tapi dengan punya sapi, kita punya perputaran uang," kata Alif.
| Ditulis oleh indra mustika puspa | | LUBUKLINGGAU, 3 Mei 2023 Jam 9:55:01 |
|
|
|
|
|
Link Khusus PendidikanPTS Tersohor & Terkenal Penyelenggara Sarjana, S2, Diploma | |
|
|
|