 |
| | Cari bahasan, komentar, dsb-nya. | |
|
| | | | ✿ 4.197 online | ✿ |
Isu Agama Islam
| | Sejarah
Lukisan masjid yang asli. Masjid ini adalah yang paling megah pada seratus tahun ke-18 di Banda Aceh
Kerajaan Belanda menimbulkan kembali Masjid Raya Baiturrahman pada kala Sultan Muhammad Daud sedang bertahta sebagai Sultan Aceh yang terakhir Awal mulanya masjid yang asli didirikan pada tahun 1612 di masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Ada juga yang mengatakan, bahwa masjid yang asli didirikan semakin awal pada tahun 1292 oleh Sultan Alaidin Mahmudsyah. Pada kala itu status masjid ini sebagai masjid kerajaan yang mempertunjukkan atap jerami berlapis-lapis yang adalah fitur khas arsitektur Aceh.
Kemudian ketika Kolonial Hindia Belanda menyerang Kesultanan Aceh pada tanggal 10 April 1873, masyarakat Aceh mempergunakan kontruksi masjid yang asli sebagai benteng pertempuran, dan menyerang pasukan Royal Belanda dari dalam masjid. Pasukan Royal Belanda pun membalas dengan menembakkan suar ke atap jerami masjid, yang menyebabkan masjid terbakar. Ibadah Salat dan lainnya kala itu direlokasi ke Masjid Baiturrahim Ulee Lheue. Jenderal Van Swieten pun menjanjikan pemimpin lokal bahwa beliau akan menimbulkan kembali masjid dan membikin tempat yang hangat untuk permintaan maaf.
Lalu pada tanggal 9 Oktober 1879, Kerajaan Belanda menimbulkan kembali masjid ini sebagai pemberian dan untuk mengurangi kemarahan rakyat Aceh. Konstruksi dimulai pada tahun 1879, ketika peletakan batu pertama diletakkan oleh Tengku Qadhi Malikul Adil, yang kemudian dibuat menjadi Imam pertama masjid, dan dihabiskan pada tanggal 27 Desember 1881 ketika masa pemerintahan Sultan terakhir Aceh, Muhammad Daud Syah. Banyak orang Aceh yang awal mulanya tidak menerima untuk beribadah di Masjid Baiturrahman yang baru ini karena didirikan oleh orang Belanda, yang awal mulanya adalah musuh mereka. Namun sekarang masjid ini telah dibuat menjadi kebanggaan masyarakat Banda Aceh.
Pada awal mulanya, masjid ini hanya mempunyai satu kubah dan satu minaret. Kemudian kubah-kubah dan minaret, baru ditambahkan pada tahun 1935, 1958, dan 1982. Sampai kala ini, Masjid Baiturrahman mempunyai 7 kubah dan 8 minaret, termasuk yang tertinggi di Banda Aceh.
Masjid ini sempat selamat dari peristiwa gempa bumi dan tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 yang hanya memperoleh sedikit kerusakan seperti beberapa dinding yang retak. Salah satu minaret 35 meter juga mengalami sedikit keretakan dan dibuat menjadi sedikit miring dampak gempa bumi tersebut.
Di kala peristiwa bencana alam tersebut, masjid ini dipakai sebagai tempat penampungan sementara untuk orang-orang yang terlantar dan baru dibuka kembali untuk ibadah Salat setelah 2 minggu kemudian.
| Ditulis oleh Bambang Satriyo | | Probolinggo, 29 April 2023 Jam 5:58:33 |
|
|
|
|
|
Link Khusus PendidikanPTS Tersohor & Terkenal Penyelenggara Sarjana, S2, Diploma | |
|
|
|